Laman

Nama Saya

Jangan pernah menyerah tuk menggapai cita cita mu...

Mengenai Saya

Sabtu, 06 November 2010

cara mengembang kan kepribadian

Melanjutkan artikel terdahulu yang menjadi pembuka bagaimana cara sederhana mengembangkan diri, maka ini adalah lanjutannya. Ternyata langkah-langkahnya tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hanya membutuhkan konsistensi dan kemauan untuk melakukannya.
Sebelumnya, masih inget persyaratannya kan? Ada niat + kemauan, mau menjalan prosesnya minimal 90 hari, dan mau sedikit berinvestasi untuk masa depan Anda. Alasannya bisa Anda baca di artikel bagian pertama. Oke langsung aja, langkah pertama adalah…
MULAILAH MEMBACA BUKU-BUKU POSITIF PENGEMBANGAN DIRI
Satu kesamaan yang biasanya dimiliki oleh orang sukses kebanyakan adalah : senang membaca buku. Buku apa? Apa saja, entah itu buku masalah bisnis, buku manajemen diri, buku kepemimpinan, dll. Ebook juga termasuk buku lho, hanya bentuknya beda berupa file PDF.
Kebiasaan ini saya ketahui dari seseorang yang luar biasa, Pak Djoni Budi Pratomo. Beliau di mata saya termasuk sukses di berbagai bidang, tidak hanya materi belaka. Sebelumnya beliau adalah mantan manager di PT. Alstom Power Surabaya. Kabar terakhir beliau pindah ke perusahaan asing HSBG dengan posisi yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya.
Alhamdulillah pada waktu itu saya dapet kesempatan bertemu dan berdiskusi dengan beliau lewat teman saya, Arinta, yang kebetulan adalah keponakannya sekaligus teman kelas 1 SMA saya. Pertama masuk di ruang tamunya, saya takjub. Ada sebuah lemari khusus dengan bentuk klasik berdiri megah di sudut ruangan. Isinya? BUKU.
Tidak cukup dengan Pak Djoni, saya pun mencari sosok lain yang juga sukses untuk mengetahui resep suksesnya. Hingga bertemulah saya dengan Pak Tato’, orang luar biasa juga. Mantan pegawai Alstom yang resign atas kemauan sendiri. Jika saat ini banyak fenomena perusahaan memPHK karyawan, maka beliau memPHK perusahaan. Resign karena memang sudah mendapatkan passive income melalui bisnis yang dirintisnya. Dan sekali lagi ternyata Pak Tato’ punya kebiasaan yang sama seperti Pak Joni, senang membaca.
Jika dari Pak Joni saya mendapati bahwa kita perlu memiliki kebiasaan membaca untuk menunjang pengembangan diri, maka dari Pak Tato’ saya mendapatkan langkah-langkah untuk menumbuhkan kebiasaan membaca buku positif. Langkah-langkah ini sangat efektif bagi siapapun, bahkan orang yang malas membaca, dengan catatan ada kemauan untuk berubah. Ini langkah-langkahnya…
space

1. Cukup 10-15 Menit Setiap Harinya

Bagi sebagian orang yang sudah addict dan menjadi bookaholic (termasuk saya), mungkin bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca buku. Namun bagaimana yang berangkat dari titik malas membaca? Inilah solusinya.
Jangan langsung memaksakan diri untuk langsung membaca dalam jumlah dan waktu yang lama, jika Anda pertama kali mencoba. Itu hanya akan membuat Anda menjadi semakin malas nantinya. Sama halnya ketika kita niat menguruskan badan dengan berolahraga. Jika di awal-awal langsung olahraga berat-berat, bisa dipastikan minggu berikutnya orang tersebut tidak akan olahraga lagi.
10-15 menit setiap harinya. Itu udah cukup. Tidak banyak membuang waktu Anda kan. Lakukan saja sebelum Anda memulai aktivitas kerja setiap harinya. Saya biasa membaca di setelah shalat subuh. Selain pikiran masih fresh, itu adalah waktu terbaik untuk menyerap ilmu yang kita baca. Kata orang, bisa meresap lebih dalam.
10-15 menit inipun bisa Anda pecah, jika memang Anda adalah orang yang super sibuk. Misalnya 5 menit di pagi hari sebelum kerja, 5 menit pada saat istirahat makan siang, dan 5 menit pada saat sudah dirumah malam harinya. Bawa bukunya dalam tas Anda. Jadi jika ada waktu luang, Anda bisa langsung membuka dan membacanya. Maksimal 15 menit saja setiap harinya.
space

2. Lakukan Ini Secara Konsisen Selama 90 Hari

90 hari berturut-turut adalah waktu yang efektif untuk menambahkan kebiasaan baru dalam hidup kita. Ini sudah benar-benar teruji, dan saya pribadi juga sudah merasakannya. Ketika kita melakukan hal yang sama selama berturut-turut selama 90 hari, maka ketika pada hari 91 tidak melakukannya, akan ada rasa yang hilang bahkan perasaan ngga enak.
Nah, begitu juga pada dengan kebiasaan membaca buku ini. Misalnya Anda sudah mengerjakan selama 70 hari kemudian pada hari 71 Anda tidak melakukannya, maka hitungannya direset dan diulang dari 0.
Jangan ditoleransi. Mungkin Anda akan bilang, “Ah kan cuma 1 hari aja, besok lanjut lagi.” Yang sering terjadi adalah pada saat kita menoleransi sedikit saja, maka selanjutnya akan banyak toleransi-toleransi.
space

3. Gunakan Cara Efektif Membaca Buku

Cara efektif mendapatkan manfaat terbesar dari buku pengembangan diri, pertama adalah dengan fast reading. Baca bukunya dengan cepat hingga habis. Ini bertujuan untuk memberikan gambarannya secara garis besar kepada Anda. Tidak perlu berusaha keras memahami apa yang Anda baca di awal.  Selesaikan saja dulu, karena rata-rata buku pengembangan diri itu bahasanya sedikit berat.
Bila sudah habis satu buku, maka barulah kita kaji bab per bab. Baca pelan-pelan, kalau perlu diulangi untuk membantu memahami, kemudian di praktekkan apa yang ada di bab tersebut. Ingat, dipraktekkan. Kalau mau lebih efektif lagi, jangan lanjut ke bab berikutnya sebelum Anda mempraktekkannya. Ini khusus untuk yang baru memulai dari awal proses pengembanga dirinya.
Untuk yang sudah terbiasa + memiliki pengembangan diri yang cukup baik di awal dan ingin meningkatkan ke level advance, Anda bisa memilih topik mana yang mau dikembangkan dengan melihat pada daftar isi. Misalnya, sebagai contoh saya ambil buku “Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain” karangan Dale Carnegie. Disana topik-topik komunikasi dipaparkan berbeda di tiap bab.
Andai saya ingin belajar bagaimana berkomunikasi sebagai seorang pemimpin, maka saya akan buka bagian empat dan mulai membaca dari halaman 301. Rata-rata buku pengembangan diri yang bagus, biasanya bab-bab nya bisa dibaca terpisah. Sehingga mau Anda baca dari awal sampai akhir ataupun lompat-lompat sesuai kebutuhan tidak ada masalah.
Nah, itu kiat bagaimana menumbuhkan kebiasaan membaca yang positif. Jangan cuma sekedar baca koran doang, apalagi komik melulu (kata bunda, kebanyakan banyak komik bisa membatasi daya kreasi kita). Praktekkan dan pada hari ke-91, tiada hari tanpa membaca buku, bahkan pada saat sibuk sekalipun. Cuma 15 menit perhari kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar